Momen buruk sepakbola Indonesia sepanjang 2016. |
BANDAR BOLA ONLINE - Selama tahun 2016 ini berbagai peristiwa menarik maupun sedih terjadi di sepakbola Indonesia, dimulai dari sanksi FIFA yang akhirnya dicabut, kompetisi (bermasalah) bergulir, keberhasilan timnas Indonesia yang secara mengejutkan berhasil menembus partai final Piala AFF 2016, dan berbagai aneka macam permasalahan dalam negeri yang seolah tidak ada habisnya setiap tahunnya. Inilah berbagai permasalahan sepakbola Indonesia selama 2016:
1.Peringkat FIFA Indonesia Terendah Sepanjang Sejarah
Pada Juli 2016, tercatat peringkat FIFA Indonesia berada di posisi ke-191. Peringkat terendah dalam sejarah sepakbola Indonesia ini adalah buntut dari kekisruhan antara Kemenpora dan PSSI yang tidak kunjung mereda selama setahun dari April 2015 sampai Mei 2016. Sangat memalukan untuk sepakbola Indonesia yang dulunya pernah dijuluki ”Macan Asia”.
2.Mourinho ingin dijadikan pelatih Timnas
Menpora Imam Nahrawi pernah ingin mendatangkan sosok pelatih sekelas Jose Mourinho dan Guus Hiddink hanya untuk mendongkrak prestasi timnas. Rencana ini sempat diapungkan oleh Menpora pasca berakhirnya sanksi FIFA sekitar bulan Mei 2016 yang lalu. Tetapi ide ini malah dianggap lelucon oleh kalangan pecinta sepakbola Indonesia, mengingat berbagai permasalahan sepakbola Indonesia yang begitu amburadul dalam beberapa tahun terakhir ini. Mungkin Mourinho juga akan menolaknya meskipun dibayar dengan harga selangit.
3.Tidak peduli dengan kepentingan timnas
Ketika Timnas Indonesia sedang berjuang di Piala AFF 2016, anehnya justru liga domestik di Indonesia tetap bergulir disaat yang hampir bersamaan dengan pertandingan Indonesia di penyisihan grup Piala AFF. Kebijakan yang hanya boleh menggunakan masing-masing dua pemain setiap klub sangat mengherankan, apakah kepentingan sebuah Timnas di sebuah turnamen dianggap tidak penting?
4.Kerusuhan suporter yang selalu terjadi setiap tahun
Nyaris di setiap pertandingan sepakbola di Indonesia, selalu saja ada berita bentrokan antar suporter di berbagai daerah, apalagi jika pertandingan yang berlangsung diadili oleh wasit yang menurut tim tamu berat sebelah. Persija melawan Persib adalah pertandingan yang sangat menyita perhatian para aparat kemanan dimanapun laga ini dilangsungkan. Tidak seharusnya sepakbola dijadikan ajang untuk permusuhan antar suporter. Sepakbola dimanapun sudah dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa dan menjadi kebanggaan bersama.
5.Wasit yang mengadili pertandingan justru diadili
Kejadian sangat memalukan yang paling parah terjadi di bulan November 2016 yang lalu dimana pemain PS Bengkulu, Budi Eka yang tidak bermain di lapangan justru malah masuk ke lapangan dan parahnya menginjak kepala wasit yang dinilainya tidak adil dalam bertugas. Fenomena seperti ini mungkin hanya pernah terjadi di Indonesia, dimana seorang pengadil di lapangan justru diadili oleh pemain cadangan.
Nah, untuk semua pelaku sepakbola Indonesia, ada baiknya memasuki tahun 2017 yang akan datang sebentar lagi, marilah kita mulai berpikir dewasa dan lebih bijak untuk kepentingan dan kemajuan sepakbola Indonesia yang lebih baik. Keberhasilan lolos ke final Piala AFF 2016 (meskipun gagal menjadi juara) hanyalah awal dari kesuksesan yang akan menghampiri sepakbola Indonesia di tahun 2017 mendatang. Semoga :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar